Gadged Multi Fungsi

Formulir Kontak

KONTAK KAMI

Silahkan isi formulir di bawah ini untuk menghubungi kami

Nama

Email

Pesan

wow : Ramalkan Nasib Setya Novanto, Rekaman 'Nyanyian' Nazarudin Ini Kembali Viral!


.com   Ketua dewan perwakilan rakyat Setya Novanto kini tengah menjadi perbincangan publik baik di dunia kasatmata maupun dunia maya.

Yang paling heboh tentunya kecelakaan kendaraan beroda empat Toyota Fortuner yang ditumpangi Setya Novanto sampai membuatnya menginap di rumah sakit.

Mobil tersebut menabrak tiang listrik ketika diberitakan tengah melaju ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Setya Novanto dilarikan ke Rumah Sakit Permata Hijau, Jakarta Selatan untuk mendapat perawatan.

Fredrich Yunandi selaku kuasa aturan Setya Novanto menyampaikan kliennya mengalami luka di adegan kepala sampai berdarah-darah.

Publik heran, lantaran beberapa kali Setya Novanto menderita sakit ketika hendak 'ditarik' KPK usai menjadi tersangka kasus KTP elektronik.

Bukan cuma itu, banyak kejanggalan yang terjadi seputar kecelakaan tersebut.

Setya Novanto dinilai 'kebal' terhadap hukum.

Kabar 'kekebalan' aturan Setya Novanto ini ternyata pernah diungkap oleh Nazarudin, narapidana kasus korupsi Wisma Hambalang.

Rekaman video wawancara bekas Bendahara DPP Demokrat itu kembali viral sehabis publik diramaikan oleh kasus Setya Novanto.

Oleh Nazarudin, Setya Novanto diberi gelar sinterklas.

Pada kasus korupsi KTP elektronik, untuk pertama kali dalam karier politiknya, ketua umum Partai Golkar dan ketua dewan perwakilan rakyat Setya Novanto ditetapkan menjadi tersangka.

Sebelumnya nama Setya disebut-sebut diduga terkait sejumlah perkara, namun tak satu pun yang berujung di pengadilan.

Ini menciptakan beberapa kalangan menggambarkan Setya 'lihai membebaskan diri dari kasus hukum'.

"Setya Novanto ini, saya yakin, (penegak hukum) tidak akan berani. Tidak akan berani. Orang ini Sinterklas, kebal hukum. Tidak akan berani walaupun saya bilang, sudah terang buktinya."

"Saya dongeng soal e-KTP. E-KTP itu dari sebelum proyek ditender, sudah dimarkup senilai Rp2,5 triliun. Sudah dibuat, manfaatnya segini untuk dibagikan ke DPR, Mendagri, sampai pengusaha adegan posisi Novanto."
"Spec (Spesifikasi)-nya diatur sedemikian rupa. Dalam perjalanannya, yang dilaksanakan di bawah spec. Komisi Persaingan Usaha sudah ada keputusan pengadilan bahwa terjadi proses kongkalikong dan rekayasa dalam proses tender."

"Ada surat Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah, tapi LKPP nya juga diintervensi. Pelaksanaannya kini juga amburadul. Sampai kini gak selesai. Uang yang dibagi-bagi juga sudah banyak."

Pernyataan itu dikeluarkan mantan anggota dewan perwakilan rakyat dan mantan bendahara Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, Januari 2014.

Kalimat "tidak akan berani" tiga kali diucapkannya untuk memprediksi nasib Setya dalam kasus e-KTP.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutuskan Setya sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi e-KTP, namun Setya membawa langkah KPK itu ke praperadikan dan ia menang.
Nazaruddin divonis bersalah dalam kasus korupsi anggaran Wisma Atlet.

Dari penjara, Nazarrudin memaparkan praktik korupsi serupa yang diduga dilakukan banyak politikus.

Berikut videonya:




Pernyataan Nazarudin soal Setya Novanto, dapat Anda simak di menit 1:42.

Bikin geger 3 tahun belakangan

Peneliti Formappi Lucius Karus tidak heran jikalau publik menilai jelek kinerja dewan perwakilan rakyat menurut survei-survei yang ada.

Lucius beranggapan melorotnya persepsi publik terhadap kinerja dewan perwakilan rakyat satu di antaranya disebabkan Setya Novanto.

Selama 3 tahun belakangan ini, Lucius menilai Ketua dewan perwakilan rakyat itu kerap bikin dewan perwakilan rakyat Geger.

“DPR ini selama tiga tahun ini disandera oleh satu sosok saja, Pak Setya Novanto. Dalam tiga tahun hampir masalah dia yang menciptakan dewan perwakilan rakyat geger,” ujar Lucius dalam sebuah diskusi yang digelar di tempat Menteng, Jakarta, Sabtu (18/11/2017).

Seperti diketahui, selain soal dugaan korupsi proyek e-KTP, terungkapnya rekaman pembicaraan Novanto dengan bos PT Freeport Indonesia terkait saham atau dikenal dengan kasus ‘Papa Minta Saham’ menjadi isu besar pada tahun 2015 lalu.

“Dan dalam semua hiruk-pikuk satu orang ini, dewan perwakilan rakyat kemudian menjadi yang paling jelek di kurun reformasi dalam soal kinerja,” kata Lucius.

Selain itu, Lucius juga sudah menduga Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dewan perwakilan rakyat RI bakal tumpul ketika menangani dilema etik Setya Novanto.

“Kalau bicara soal MKD bukan hal gres alat kelengkapan ini di dewan perwakilan rakyat memang sudah semenjak awal jadi sorotan lantaran kiprahnya tumpul,” ujar Lucius.

Lucius menyampaikan seharusnya MKD dapat menawarkan ganjaran etik kepada Setya Novanto yang bergotong-royong telah terang ingin lari dari tanggung jawabnya.

“Perilaku ini saya kira fundamental untuk seorang pimpinan ketika dia lari dari tanggung jawab, tidak bertanggung jawab itu sesungguhnya sudah dapat menjadi dasar bagi MKD untuk menduga ada pelanggaran etik serius yang dilakukan,” tutur Lucius.

“Itu seharusnya memicu anggota MKD untuk menjalankan sidang dan sayangnya itu tidak diputuskan kini ini,” ucap Lucius.

Rendy Sadikin/BBC



Sumber: tribunnews.com
Sumber http://www.gentanusa.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back To Top