Gadged Multi Fungsi

Formulir Kontak

KONTAK KAMI

Silahkan isi formulir di bawah ini untuk menghubungi kami

Nama

Email

Pesan

wow : Setya Novanto Dikabarkan Ancam Golkar Jika Diberhentikan


.com   Tersangka kasus e-KTP, Setya Novanto yang juga ketua umum partai Golkar, dikabarkan sempat mengancam partai berlambang Pohon Beringin itu, apabila dirinya diberhentikan dari jabatannya.

Seorang pengurus DPP Golkar yang enggan disebutkan namanya, membenarkan hal tersebut. Kata dia, bahaya yang akan dilakukan ialah membongkar aliran dana E-KTP yang masuk ke Golkar.
"Iya, itu hanya salah satu cara saja. Ada beberapa cara lain. Saya belum saatnya bicara. Ada waktunya nanti," kata ia di kantor DPP Golkar.

Ia mengaku, Novanto masih tetap menginginkan posisi sebagai ketua umum Golkar meski sudah menjadi tahanan KPK. Novanto beralasan masih ada langkah aturan yang memungkinkan dirinya bebas dari tahanan.

"Iya mungkin ia optimis akan menang di praperadilan besok. Jadi, ia masih ingin menjabat sebagai ketua umum," jelasnya.

Sementara itu, Ketua DPP Golkar, Zainudin Amali membantah informasi tersebut. Jelas dia, tidak ada agresi ancam mengancam dari Novanto kepada Golkar.

"Tidak, tidak ada itu. Informasi itu tidak benar," tegas dia.

Dia menjelaskan pesan Novanto kepada Golkar, yakni biar partai tetap berjalan secara baik dan mengikuti proses aturan yang berlaku. Serta tidak perlu menciptakan kegaduhan.

"Pesannya, biar Golkar dapat berjalan sebagaimana mestinya. Jangan gaduh. Ya yang begitu. Tidak ada ancaman," tukasnya.

Gebrak Meja

Setidaknya terdengar hingga delapan kali bunyi gebrakan meja ketika rapat pleno partai Golkar berlangsung di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Dalam rapat yang berlangsung tertutup itu, tidak terlihat siapa saja yang menggebrak meja ketika diskusi berjalan. Suara gebrakan terdengar hingga ke depan ruang rapat, disambar dengan bunyi teriakan dari pengurus DPP Golkar.

Kata dia, lembaga harus menjawab apakah Setya Novanto masih menjadi ketua umum Golkar yang sah atau tidak?

"Sekarang dijawab dulu, Pak Setya Novanto masih ketua umum sah atau tidak?" bunyi dari dalam ruangan terdengar disambut dengan tepuk tangan yang lain.

Tidak ada pengurus Golkar yang bersedia mengonfirmasi siapa saja menggebrak meja. Ketua DPP Golkar, Zainudin Amali menjelaskan tidak ada gebrakan meja ibarat yang terdengar dari depan ruang rapat.

Dia menjelaskan bunyi itu berasal dari piring dan gelas yang sempat terjatuh. Suasana di dalam ruangan, kata dia, sangat cair.

"Ah salah dengar kali. Itu cuma gelas saja kok. Kita sangat cair di dalam. Ketawa-ketawa. Enggak ada itu gebrak-gebrak meja," kata dia.

Sementara Ketua DPP Golkar lainnya, Agus Gumiwang menyampaikan suasana ketika rapat sangat dinamis. Perbedaan dan perdebatan dari pengurus dianggap sebuah kewajaran.

"Ada perdebatan keras, ada. Tapi, masing-masing punya perbedaan, perdebatan dan punya persepsi sendiri, saya kira masih wajar. Caranya masih tetap demokratis," ucapnya.

Dia juga memberikan hingga isu ini ditulis, jadwal pertama rapat pleno, yakni perlu atau tidaknya pelaksana kiprah ketua umum, masih terus dibahas. Belum hingga pada jadwal selanjutnya yaitu pembahasan ketua dewan perwakilan rakyat dan juga perihal Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

"Belum, belum sejauh itu. Pembahasan masih seputar perlu atau tidaknya pelaksana kiprah ketua umum," jelasnya.



Sumber: tribunnews.com
Sumber http://www.gentanusa.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back To Top