.com Kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dalam lima pekan ini, terus menjadi perbincangan hangat khalayak ramai, baik itu soal aktivitas kampanye mereka, ataupun kebijakan dan wacana yang mereka gaungkan.Misalnya, di awal kepemimpinan mereka ini, muncul wacana untuk mengubah beberapa Pergub masa gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama Ahok. Seperti, ingin mencabut larangan sepeda motor melintasi Jalan Sudirman-Thamrin yang juga akan berdampak pada perubahan kebijakan terkait electronic road pricing (ERP) atau jalan berbayar.
Kemudian, ingin mengubah hukum soal penggunaan tempat Monas, di mana Anies menginginkan biar area Monas dapat dipakai untuk kegiataan keagamaan, kebudayaan, dan kesenian. Ada juga wacana merevisi Pergub Nomor 148 Tahun 2017 wacana Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Reklame, terkait periklanan dalam bentuk Light-Emitting Diode (LED).
Belum lagi soal komitmen menghentikan proyek reklamasi Teluk Jakarta, rumah dengan down payment (DP) atau uang muka nol persen/rupiah, lalu soal wacana penataan Kampung Akuarium dan tempat Tanah Abang, juga terus menjadi sorotan.
Tak hanya itu, beberapa hari terakhir publik sempat dibentuk heboh dengan membengkaknya sejumlah anggaran untuk beberapa kebijakan Anies-Sandi yang dibahas dalam Rancangan APBD 2018.
Sebut saja anggaran untuk Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), dari yang rencana awal hanya Rp2,35 miliar, kini membengkak menjadi Rp28,9 miliar. Begitu juga dengan anggaran perbaikan air mancur di Gedung DPRD DKI yang nilainya fantastis, yaitu Rp620 juta.
Belum lagi soal beberapa pernyataan Anies-Sandi wacana tata kelola pemerintahan dengan menyinggung pemerintahan sebelumnya, juga terus menuai kritik dari sejumlah pihak.
Atas semua itu, politisi yang juga juru bicara Ahok-Djarot di Pilkada DKI 2017, Ruhut Sitompul, memperlihatkan komentarnya.
"Jangan mentang-mentang Pak Anies kini jadi gubernur semua mau diubah. Karena pencitraan, alasannya mau mengambil hati rakyat, padahal hati rakyat tidak semudah itu diambil," kata Ruhut kepada Netralnew.com, Kamis (23/11/2017).
Mantan petinggi Partai Demokrat ini menambahkan, seharusnya Anies-Sandi fokus untuk merealisasikan janji-janji kampanye mereka, dan bukan sibuk mengotak-atik hukum yang sudah berjalan dengan baik. Karena ke depannya rakyat akan menagih apa yang sudah mereka janjikan.
"Jadi nanti senjata makan tuan bagi dia. Dia harus ingat, jabatannya kan masih panjang. Nanti tahu-tahunya komitmen tidak terealisasi, kesudahannya senjata makan tuan bagi dirinya sendiri," ungkap Ruhut.
Sumber: nertralnews.com Sumber http://www.gentanusa.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar