.com Proses penyelidikan terhadap penyerang penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan terus dilakukan pihak kepolisian.
Setelah menyidik 66 saksi, polisi hasilnya mendapat citra terhadap pelaku penyiraman air keras kepada Novel sehabis menunaikan salat subuh di Masjid Al Ihsan, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa, 11 Februari 2017.
![]() |
Garis polisi terpasang di lokasi kasus penyiraman air keras. Foto: Elfany/JPNN.com |
"Kalau dari hasil keterangan saksi, ini mengarah sudah 90 persen. Bahwa dua gambar tadi diduga terlibat di dalam penyiraman Saudara Novel Baswedan," kata Idham.
Kejelasan wajah dua pelaku penyerang kata ia melalui proses kolaborasi yang dibantu Australian Federal Police (AFP) maupun Pus Inafis Mabes Polri, termasuk informasi yang diperoleh dari 66 saksi yang sudah diminta keterangannya.
Sementara mengenai motif dari penyiraman air keras terhadap Novel tersebut, Idham menyampaikan belum mengetahuinya karena pelaku masih berkeliaran dan dalam pengejaran segenap jajaran Polda Metro Jaya.
"Motif, tunggu saja jika sudah ketangkap gres saya tahu apa motifnya," jawabnya.
Namun yang niscaya ada bermacam-macam motif. Bisa alasannya yaitu keterkaitan diri sang pelaku, keluarganya, atau memang latar belakang pekerjaannya. "Kita sudah maping," tegas Idham.
Soal identitas pelaku, belum dapat disampaikan ke publik. Karena itu, Polda Metro Jaya meminta partisipasi masyarakat untuk memberitahu bila pernah bertemu kedua pelaku penyerangan itu.
"Kami dari Polda membuka hotline dengan nomor telepon 081398844474. 24 jam ada operatornya, ada ruangan di Polda yang kita siapkan. Km berharap kolaborasi serta derma dari masyarakat," pungkas Idham.
(jpnn/dna/JPC)
Sumber: jpnn.com Sumber http://www.gentanusa.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar